Sabtu, 31 Desember 2011

Berganti Tahun

"Walaupun tiap tahun berganti bukan berarti semangatnya juga setahun sekali :)"

Berkumpul, bercanda dan mempersiapkan segala macamnya untuk menyambut tahun baru seakan sudah menjadi rutinitas di rumah tiap tahunnya, walaupun tiap hari ini berkumpul tapi ini kan ritualnya beda donk pastinya, si Mbak sudah menyiapkan jagung segede gaban, sosis, ubi dkk, bumbu pun sudah siap. Walaupun Surabaya di guyur hujan tak mengurungkan niat kita untuk tidak bakar-bakar makanan. sebenernya ada planning mulai dari mbolang tapi kehabisan tiket sampai acara ngumpul di tempat Mbak Pheni, berhubung karena banyak kendala jadinya tetep the sweetest moment is My Home Sweet Home :)

Happy New Year Guys -Alfi-

Kamis, 22 Desember 2011

Happy "Emes" Day :)

'Emes adalah sebutan untuk Ibu pada sebutan Surabaya'

Happy "Mother" day, seluruh dunia tau kalau tanggal 22 Desember adalah hari Ibu, maka saya pun mau mengucapkan dalam bahasa Suroboyo "Selamet Dino Emes Sak Ndunyo :p", sengaja saya memakai kata "Ibu" saya ganti menjadi "Emes", bukannya saya tidak sopan atau bagaimana gimana ya, tapi itulah kenyataanya kalo di Surabaya sebagian anak muda termasuk saya (emang masih muda ya?) memanggil ibu dengan sebutan "Emes", tapi setiap hari saya memanggil ibu Ismi Hidayah dengan sebutan Ibu, kembali ke hari ibu ya pemirsa, kalo peringatan hari Ibu ada, berarti ada hari Bapak donk? kapan ya? kok saya tidak tau, ntar dikira diskriminasi, hehehe.. bagi saya setiap hari adalah hari ibu, tidak usah menunggu 22 desember saya memberi ucapan, selayaknya setiap hari kita Wajib bin harus untuk selalu inget beliau. Sosok yang pertama kali menghawatirkan keadaan kita dimanapun kita berada, walaupun di ujung duniapun ketika saya berpamitan jalan-jalan untuk sekedar refreshing saya selalu di ijinkan, tapi saya mengeti di dalam hati Ibu pasti tidak rela anak gadisnya yang manis ini (narsis dikit) kenapa-napa, yang menjadi orang pertama saat saya sakit, ibu orang pertama yang paham betul sifat dan tingkah laku anak-anaknya. Saya hanya bisa mengucapkan lewat tulisan saya ini ya Bu (gak modal). SELAMAT HARI IBU.. kadonya ntar ya Bu kalo udah gajian, hahahaha

Kakak 1, Ibu, Saya, dan adik :)

We Love You Mom :*

Rabu, 21 Desember 2011

Belajar memahami jadi Tour Guide :D

Setelah ngos-ngosan dan megap-megap karena naik turun lantai 6 dan sebanyak 6x juga saya terpaksa melakukan ritual itu karena gedung yang baru jadi itu masih proses untuk memasang lif :(, saya harus mengorbankan kaki saya untuk membantu teman media demi suksesnya acara seminar Internasional kemaren. Ketika bangun pagi tulang kaki saya berasa remuk redam alias capek bin kesel, hasshh rasanya malas untuk ngantor hari itu juga, masih melenggang malas, tiba2 Mom Masulah mengajak kami (saya, mbak pheni) untuk menemani tamu dari Perth, Australia, Dr. Ian Chalmer yang sempat menjadi pembicara di seminar tersebut, pukul 9 kami ber 4 bersama driver kampus melaju ke Hotel Plasa, sebelah Delta Plasa Surabaya, sekitas 15 menit kita ber ba bi bu, ngobrol ngidul ngalor akhirnya pak Ian dateng stelah 20 menit kita menunggu beliau, ketika Bu Masulah mengajaknya alangkah expresive orang sana ketika merasa senang, yang mengakibatkan kita semua yang berniat mengajaknya ikutan seneng bgt buat nemenin, tujuan pertama adalah House of Sampoerna, salah satu pabrik rokok yang terletak di Surabaya dengan memperkerjakan penduduk sekitar karena masih menggunakan sistem manual, sebelumnya kami melihat-lihat museum HOS yang dipandu oleh Guide dari HOS nya tentang bagaimana House of Sampoerna bisa berdiri 
Guide HOS sedang menjelaskan tentang berdirinya Pabrik Rokok Sampoerna :)
Pak Ian meminta mbk guide, hehehhe.. untuk menggunakan Bahasa Indonesia saja, karena mungkin pak Ian memang paham Bahasa Indonesia. Kata si mbk, House of Sampoerna bahwa Kerajaan bisnis Sampoerna dirintis oleh Liem Seeng Tee pada tahun 1913dengan Handel Maatchapij. Salah satu produknya adalah Dji Sam Soe. Lalu, generasi kedua, yaitu Liem Swie Hwa dan Liem Swie Ling atau Aga Sampoerna (ayah Putera Sampoerna), melanjutkan bisnis keluarga yang sudah berganti nama menjadi PT Hanjaya Mandala Sampoerna (1949). Baru kemudian Putera masuk di tahun 1990. setelah itu kita melihat-lihat museum dan berfoto, giliran untuk mengamati bagaimana karyawan pabrik tersebut bekerja, dan ternyata bener2 Manul, sayangnya disana tidak boleh memotret dengan HP ataupun kamera :(
Koleksi Museum HOS dan sejarah berdirinya pabrik rokok Sampoerna


pas lagi capek2nya kita rehat sejenat di cafe sebelah museum yang msih pada komplek HOS, cafe yang berlambang rokok A itu mempunyai koleksi es cream yang surabaya bangeettt, yup, es puter, yang dimana dulu waktu aku masih kecil banyak penjual keliling, es murah meriah, tapi beda harga lah kalo di cafe satu ini :), pak Ian dan kita semua sangat menikmati es puter, kata pak Ian, habis minum es kita bisa muter2 :D


Es puter khas Surabaya

masih seputar Surabaya, kami menawarkan pak Ian untuk keliling Surabaya menggunakan Bus yang sudah disediakan oleh HOS buat para pungujung Lokal maupun Asing, pukul 1 siang Bus melaju ke Gedung pemuda Surabaya, yang dimana disana kebetulan ada Pameran Pertuakaran pelajar Indonesia German.
Narsis di huruf masing-masing :D
setelah berkeling-keliling dengan rute terakhir adalah rujak yang harganya selangit :(. masih enakan rujak yang deket rumah :p. akhirnya pukul 4 sore kami semua mengantar pak Ian kembali ke Hotel, dan kembali ke kantor dan bergumam, seandainya tiap hari dengan rutinitas yang sama sebagai tour guide, ngomong yang sama, rutenya yang sama betapa boringnya ya mbak :D

-Alfi-

Senin, 12 Desember 2011

Me vs Books

Setumpuk buku ditengah-tengah antara rak-rak buku yang tertata rapi di Toko Buku yang berlambang G, tulisan Obral Buku 5000-25.000 tertampang miring tak karuan akibat dua bocah Chineese, 1 orang Cece dan Koko sedang mengobrak abrik girang komik ratusan dan memilah komik yang akan mereka beli, terdengar celetuka, "ko, ada ndek sini loh, tak ambil ya" tak kepalang girangnya dua remaja Chineese itu dan akhirnya Braakkkk !!!! setumpuk komik jatuh akibat tarikan buku yang mereka ambil di bawah sendiri membuat buku yang paling atas kehilangan keseimbangan, tetap cekakakan berdua lagi, akh sudahlah aku pindah di tumbukan buku sebelahnya yang bertuliskan lagi DISKON 15%, well, setidaknya di tumpukan ini masih agak rapi, kuletakkan rangsel di bawah karena berat bebannya amat sangat menyiksa pundak ku, penjaga penitipan barang menyuruhku tetap membawa ransel karena berisi laptop, padahal aku amat sangat berharap tas ku bisa di titipkan :(


5 menit setelah mengobrak abrik tumbukan itu, dan Olaaalaaa kawwaaann, I got it, novel langka ini kutemukan, rasanya pengen jingkrak-jingkrak, tapi Jaim akh, ntar dikirain nyaingin dua remaja yang masih bongkar-bongkar komik disebelahku donk. Yups, 12 koleksi Novel Lupus karya Hilman Hariwijaya, Novel jaman bahoola yang masih aku gandrungi sejak aku diduduk di bangku SMP, hehehe... lumayan nambah 2 lagi untuk koleksi ku tahun ini.. Aku mengenal karya Hilman ini karena dulu sering nangkring di pojok perpus waktu SMP dulu, awalnya hanya iseng dan akhirnya di Perpus SMA banyak banget koleksinya, so, aku putuskan untuk mengkoleksinya walopun hampir semua bukunya sudah Khatam aku baca :D
Ada banyak koleksi buku terutama Novel yang masih bubu manis di rak buku yang belum aku baca, Sebenernya kalo ngomongin suka baca sih aku suka, tapi lagi-lagi tergantung mood dan waktu (alasan klasik kawan :p), apalagi Novel, amat sangat suka, mulai dari novel ababil yang punyanya Teenlet sampai Novel buat emak-emak karya Mira W, sudah aku baca semua, ada sesuatu yang membuatku ketagihan ketiga membaca suatu karya cerita, entah short story atau Novel, membuat kita berimajinasi dan berfikir, apalagi karya Hilman ini cukup menghibur buatku, selain kocak, bahasanya amat sangat santai guys. Ada Kata mutiara yang mengatakan :

"Saya pilih menjadi orang miskin yang tinggal di pondok penuh buku daripada menjadi raja yang tak punya hasrat untuk membaca." 
Thomas Babington Macaulay (1800-1859), sejarawan Inggris.
Walaupun saya bukan orang yang kutu buku (buku punya kutu ya? ) tapi saya berharap, saya, kamu, kita semua melatih diri untuk membaca :)






Senin, 28 November 2011

Pantai Pasir Putih Situbondo............

Bagi kalian yang ke pantai untuk sekedar maenan air, atau yang suka Diving dan Snorkling tidak usah jauh-jauh ke luar pulau atau keluar negeri, Di Jawa Timur daerah Situbondo ada pantai yang cukup terkenal, yuph, Pantai Pasir Putih Situbondo, letaknya tak jauh dari kawasan PLTU PAITON, karena posisi kita ada di Surabaya Kita berangkat menuju terminal Bungurasih, mau tidak mau kita menumpangi bus PATAS dengan harga 22.000 ke arah probolinggo terlebih dahulu, karena arah Situbondo adanya pukul 11.30 WIB melanjutkan perjalanan dengan bus AKAS biasa dengan tarif 12.000, karena bis AC untuk jam  segitu belum melewati kota Probolinggo karena keretapun tidak ada yang menuju ke arah Kota Situbondo, kitapun rela oper dari bis ke bis dengan tujuan akhir Pantai Pasir Putih Situbondo dan sampailah kita di Situbondo pukul 14.30 WIB dan bersamaan dengan adik perempuan ku dan teman laki2nya. Kami menyewa Snorkling untuk berenang karena sore hari laut sudah mulai pasang dan bagus untuk bermain air :p
pukul 16.00 WIB, rehat sejenak sebelum bermain air :D
Ali Mashuri dan Snorkling

Saat mencoba snorkling, walaupun tak canggih berenang :D


Berlayar melihat terumbu karang

Jika kita ingin melihat indahnya terumbu karang tanpa Diving kita bisa menyewa perahu hanya dengan harga Rp.50.000, tapi karena kita menawar lagi akhirnya kita mendapatkan harga yang lumayan murah, hanya  Rp. 30.000, muatan perahu bisa 2 sampai 6 orang untuk menyaksikan keindahan terumbu karang dan Situbondo. Pemandangan di sana tak kalah jauh indahnya dengan pantai yang lain, karena pantai ini bukan pantai selatan yang terganjal keterbatasan berenang karena ombak, disini kalian bisa berenang sepuasnya :D


Foto ini di ambil pukul 05.30 pagi saat laut surut
Bagi yang biasa bangun siang antara jam 8 sampai jam 10, saya sarankan hilangkan kebiasaan kalian saat mengunjungi pantai. Pukul 05.00 WIB kalian harus wajib stand by disana menyaksikan Sunset, ditambah lagi surutnya laut, pas banget buat yang suka hunting foto lanscape. so happy Holiday Guys :D

Salam mbolang  :)

Kamis, 24 November 2011

I Wanna Grow Old With You...


Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... 
seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu 


Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... 
seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada...

- Kahlil Gibran -


Selasa, 01 November 2011

Di awal November

November, begitu cepat hari berlalu. entah bagaimana aku harus mengawali dengan perasaan seperti apa, apakah secepat hari-hari ini berlalu, pagi-pagi sudah merasa amat sesak, nyesak lebih tepatnya. semalam aku merasakan perasaan gundah, galau bercampur tanda tanya yang tak terhingga banyaknya, entah apa yang sudah aku lakukan padanya, aku sendiri tak tahu. Saat ini di mejaku bertumpuk kertas yang harus aku kerjakan menjadi tumpukan kertas yang hanya aku pandangi dengan tatapan kosong, masih dengan perasaan galau, berharap siang nanti di saat aku bertemu dengan banyak mahasiswa, memanfaatkan ilmu, semua semangat itu kembali padaku. I Hope So :) 
- Alfi -


Jumat, 30 September 2011

Perjalanan yang mendadak itu..

26 September 2011

Tepat pukul 09.00 pagi, di ruang kerja ku, disaat badan ini masih remuk redam karena selesai mengantarkan saudara jauhku ke Surabaya, ngantuk sangat, duduk di depan meja Direktur yang saat itu masih izin ke Mataram, what can I do in this Monday? *dalam hati masih ngerundel.. Mas Labib datang ke ruangan dengan pakaian masih sangat sangat rapi dan menenteng sepatu yang belum sempat dipakainya, tiba-tiba nyeletuk "ada yang mau ke Jakarta nggak nanti jam 11 harus berangkat" aku sontak menoleh antara ingin dan ragu, dan Mbak Peny menyahut, "mauuuuu" aku masih terdiam "aku juga mau sih sebenarnya" tak tahu kenapa aku tiba2 menyahut seperti itu "kenapa nggak Dinda aja mas?" Mas Labib masih terdiam dan berkata "yah, biar rata aja, gantian, kalo iya kalian boleh berangkat berdua kok, asal pulangnya naik kereta aja ya, hehehe" sontak seneng juga sih saat lagi pengen mbolang eh lumayan ada kunjungan geratesss, tanpa pikir panjang akhirnya jam berlalu dengan cepat, Mbak Peny pulang menyiapkan tiket pesawat Lion Air dengan harga yang Nauzubillah, 1.100.000
gile bener sih! apa karena ke Jakarta? apa karena ini hari senin? apa karena yang mau naik belom pernah kesana? hehhe.. pentanyaan itu bertubi-tubi dalam benak ku, aku memang belum punya pengalaman kesana, bayangan malas ku yang menuntunku malas kesana, karena paling nggak jauh beda sama Surabaya, macet, panas, banyakan mall nya.. 
Mobil Mas Labib terus melaju mengantarku ke rumah Mbak Peny Grio Mapan Sentosa, Sidoarjo, bergegas kita lanjut ke Bandara Juanda, kilat, cepat dan memang menuntut kita kesana sebelum jam 4 sore. Ternyata tiket kita berdua dapat diskon tapi tetap saja dengan harga selangit, 2.045.000 (doh) mahal amit sih.. akhirnya selesai bourding kita menunggu di ruang tunggu dan Mas Labib meninggalkan kita dengan titipan berkas penelitian Kampus "hati-hati ya adek-adek ku, selamat kembali ke Surabaya" sms yang kutrima pukul 12.00 siang itu juga menuntunku jalan menuju pesawat yang akan membawaku ke ibu kota, 1 jam perjalanan udara, Yes, Here Im.. Jakarta. dengan menumpang bus Damri Blok M, aku masih memegang peta pesanan dari Mas Labib, sesuai prosedur. Mbak Peny sepertinya terlihat sangat senang dengan perjalanan kita berdua yang langka ini, dalam hati kecilku juga. setelah ngobrol lama di dalam bis, ada bapak2 disamping kita yang paham ibu kota dan ternyata beliau juga orang Sidoarjo. setelah menanyakan kantor KEMENDIKNAS, bapak itu menyarankan kita turun di pintu senayan 1, sampailah sudah pemberhentian kita, dengan langkah lebar dan memang tergesa-gesa kita mencari gedung yang dituju, dan 1 gedung kita coba tanyakan pada security dan akhirnya salah, gedung berikutnya ada Tulisan (apa ya lupa..) hehhe.. di cumtomer servise ada perempuan usinya sekitar 25 tahun sedang ngakak dan asik ngobrol di telepon, kita DICUEKIN!!! customer service model apaan ini, akhirnya aku menanyakan kantor DP2M, Mbak Peny pun juga menegaskan tapi jawaban dia amat sangat kecut "apa? DP2M? apaan ya itu" kecut sekali, amat sangat menghina wajahnya, tanpa banyak omong aku memberikan kertas alamat yang dituju "oalah Dikti.. dibelakang ya" masih kecut, orang kayak gitu kok dipelihara, harusnya customer service tuh ramah, kalo dia, hadeh... akhirnya kita melanjutkan langkah kita lagi. ketemu sudah di sambut gadis berjilbab manis pula, ramah.. customer service di gedung Dikti menunjukkan ruangan pojok seperti gudang ternyata itulah tempat yang kita tuju selama perjalanan kita. hanya butuh waktu 2 menit untuk mengumpulkan berkas. akhirnya selesai sudah, amanah sudah sampai dengan selamat tepat pukul 15.15, Alhamdulillah yah :p, karena kita kelaparan setelah mondar mandir tempat yang kita tuju saat itu adalah kantin, kemuadian kita sholat dimasjid terdekat.

perjalanan kita berikutnya menuju Pondok Gede Bekasi, yang dimana saat itu kita tempuh dengan Busway, dengan harga 7000 untuk 2 orang kita menuju pemberhentian ke arah Benhil, setelah sekitar 6 menit kita turun dan bertanya kepada petugas disana untuk melanjutkan perjalanan menuju Pinang Ranti, kita berjalan menyusuri jembatan layang yang naik turun tak kunjung smapai, banyak pekerja lalu lalang, cukup seneng liat pemandangan itu, hampir pekerja disana menggunakan jasa angkutan daripada motor, tidak seperti di Surabaya, yang orangnya kadang jaim menggunakan jasa angkutan, masih di jembatan layang, kulihat Mbak Peny yang ngos2an akupun bertanya "capek sist?" Mbak Peny tersenyum "Lumayan pin, tuh liat di depan ternyata perjalanan kita masih seperempat" aku melihat dengan seksama ternyata benar, panjang jembatan layang itu sekitar 500 meter, lumayan, sambil melihat kanan kiri, ternyata benar Jakarta tak beda Jauh dengan Surabaya, bedanya cuman pada cuaca, disana lebih adem daripada Surabaya yang Panas, akhirnya Trans Jakarta menuntunku ke arah Pinang Ranti, 15 menit berlalu kita harus pindah bis lagi untuk sampai ke Bekasi, Trans Jakarta bertuliskan Pinang Ranti, kami pun berdesak2 desakan di dalam bis, selama kurang lebih 30 menit juga, hape ku berdering mengabarkan pada Sahabat di Jakarta, Mas Oky kalo saya di Ibu Kota, tapi kesibukan dia yang membuat kita tak bisa kopi darat, sampai sudah, ternyata pemberhentian kita adalah terakhir, dan masih menempuh dengan angkot sekitar 5 menit pejalanan dan sampailah kita pada mall yang bertuliskan Pondok Gede, 25 menit menunggu Pakde Mbak Peny yang kemudian membawa kita melaju ke daerah Perumahan Jatiwaringin Bekasi.

Rabu, 21 September 2011

Indonesia, Kutapakkan setiap langkah ini pada keindahanmu.......

Sejuta Harap, Sejuta Makna, Sejuta Alam, Aku Bersamamu Indonesiku


-Alfiah Agustin-



Setelah Kembali Dari Mahameru, dari kiri.. wahyu, Rizky, Bang Rio, O'om, alfiah agustin, Mbak dini, Bang zabo



Di atas Dek (Pantai Pasir Putih Situbondo)



Pemberhentianku sebelum Menuju puncak Mahameru

Pantai Parang Tritis Yogyakarta

Arum Jeram seru bersama kawan trainer outbound 

Rabu, 14 September 2011

BACKPACK...... !!! kapan kau datang kembali di kehidupanku ><, kembali menyusun strategi agar bisa membagi waktu antara kerjaan dan liburan.. pengen seperti dulu kemana2 dengan ransel dan converse belel yang setia kemanapun :D

Sekarang, lagi amat sangat kepingin sekali BACKPACKER.. gak tau kemana pokoknya liburan, sudah pusing dengan tuntutan kerja dan kegalauan malam yang sering datang.. jadi inget backpacker tahun lalu bareng sobatku si cempreng waktu di jogja. 

Tertidur amat sangat pulas di depan momumen 1 Maret Yogyakarta :p

Foto itu di ambil oleh si cempreng waktu tertidur di Monumen 1 Maret Yogyakarta, dan ironisnya backpacker waktu tepat tanggalnya dengan tanggal monumen itu :D

Sepatu setia itu..........................


Aku akan memakai lagi RANSEL, SEPATU di atas :p, KAMERA kalo ada :D.. kangen mereka :(


Minggu, 11 September 2011

Dear God..



Karena Kau laut, Aku daun
Karena Kau cinta, Aku ruhnya
Kau Zikir, Aku doa, itulah ikhlas karenanya

Kemana kuturut langkah padamu
Diantara kepul debu lusuh hidupku
Kemana kaki meraih misteri Zat-Mu
Kulebur segala rasa dalam rindu suara-Mu
Robbi, biarkan aku jadi milik-Mu

Kurangkai tasbih pengharapan
Mengucurkan tasbih pengharapan
Mengucurkan doa dalam zikir
Membungkus gelap malam
Dihening Tahajjud dan Istighfar
Ya Allah, jadikan aku kekasih-Mu

Ingin kusudahi langkah salah
Menjauh dari segala pengganggu
Menyambut terbit Matahari
Dalam dhuha dan gugam do'a
Merintih, memohon, meminta seiring bergulir air mata
Tuhan, Kuatkanlah aku

Aku bagai orang buta
Meraba hari-hari dalam sunyi mata
Mencium suasana tak berwarna
Betapa nikmat segala karunia
Bukakanlah mata ini Ya Robbi

Menyeberang kapalku ke seberang
Menjemput sekuntum senyum
Menunggu pintu-Mu terbuka
Mencium harum taman surga
Kini... Dengarkanlah do'a dan harapanku, Ya Allah...

Kamis, 08 September 2011

Pojok Canda..

Celingak celinguk setelah membuka pintu cafe yang berada di sebelah radio swasta Surabaya, aku menemui 2 sahabatku, si Dita mengangkat kepalanya, aku sedikit mengernyitkan dahi mencoba mengenali dan akhirnya aku tersenyum, sedikit pangling sama anak ini, maklum lama g ketemu, dia lagi ngajak "kodok poninya" :p
sambil nunggu si Artika datang aku masih asik cerita masalah flashback ku ke dia, tak ada habisnya cerita dan ngakak, akhirnya si Artika pun datang dan melihat sekeliling "nih kafe asep rokoknya, fuuuuuhhhh", si Dita nyeletuk, "keluar yuk" akupun ikut laahh mereka meningglkan kaum adam di dalam dengan asap mereka masing2 :p
3 kursi diluar menunggu kita, ceritapun dimulai, ngakak pun dimulai.. cerita mulai hal yang g penting antara orang sunda dan jawa, ampe cerita penting penting masalah pengen kuliah ESDUA guys.. kangen banget cerita ini itu bareng mereka, yang sebelumnya jam 3 sore temen kantor (mbk peny) ngajak nonton, aku ngebet pengen nonton get merit ato kungfu panda tapi si mbak ngajak nonton Di Bawah Lindungan Ka'bah, Whaattt !! sudah kuduga pasti film mewek, ternyata BETUL.. wwahhh walopun g se termehek-mehek mbk peny, mbk waode tapi aku juga mewek :D, ber 8 dari kampus (Aku, Mbk peny, mbk tia, bu yuni, miss linda dan temennya, dan dosen gaulku bu Masulah) berhasil ngabisin tisu nonton pel itu, akh kapan ya nonton get merit ato kungfu panda, ada beberapa planning yang gagal karena emang si kunyil g jadi dateng :(
so far... malam ini aku galau, kegiatan padatku mulai jam 7 ampe jam 10 malam barusan sedikit mengusir rasa sedikit kecewa, tapi ketika pulang aku takut tidur.. sangat Takut 

Senin, 05 September 2011

Tak Tau..

Today I dont feel like doing anything


I just wanna lay in my bed..

itu sih kata si bruno mars, tapi AKU? hasshh.. semalem nih idung jebras jebres mulus, berasa kayak sapi gelonggongan minuuummm, istirahat lima menit, ke kamar mandi, minuuuummm yang banyak, kamar mandi dan tisu melambai lambai, aaarrggg, jam 10, mata masih ketap ketip melihat panasnya kotaku yang tak kunjung mendung *ngimpi* melenggang di kota Surabaya yang sekarang jd crowded, panas, yang mudik dah pada balik woi, maceettt.... tetap semangat menyetir menhampiri rumah sahabatku Dinda :D, hai buk minal minul yee.. seusai cipika cipiki, melancong lagi melanjutkan perjalanan bareng Dinda ke rumah Mbak Peny, dan cipika cipiki lagi **abis lebaran service pipi** ahihi.. bikin salad dan mendengar celotehan keponakan mbk peny, akh badanku masih kerasa pegelnya. teruuusss 2 jam kemudian..... *niru sinetron di tipi*, makasih ya sist, Lagi, cipika cipiki, hihi.. kembali ke rumah dinda dan bercerita dan kok jadi pengen bakso ya, 1 jam nunggu kagak lewat2 ampe krucukan, akhirnya tetep yang menolong pelut kita dikala keroncongan, dan u know.. TUK TUK TUK, "eh apa itu buk, bakso deh kayaknya" aku melongok dikit dengan cuek "akh bukan tuh, siomay", si dinda masih penasaran mengernyitkan matanya sambil bertanya "bakso ya pak? iya ya?".. si tukang membalas "bukan mbaaakkk, saya jualan Tahuwa", hahhaa (kata si bapak), aku tetep penasaran, keluar dan tertampampang tulisan dagangan bapak itu kalo itu "BAKWAN" hahha, mata kita uda sama2 rabun, maklum waktu itu lagi kagak pake penolong kita -kacamata-.. si bapak masih tereak gokil, Tahuwaaaaaaaaaaaa..

hihi kita cuma cekikikan di dalem rumah :D

Kamis, 21 Juli 2011

Membaca Buku, Mengubah Takdir..

Oleh : Soeparto Brata
Sumber : Jawa Pos, Kamis, 21 Juli 2011

     Hidup sastrawi yang saya maksut adalah putra bangsa, selain mengandalkan kepekaan indrawinya, berbudaya membaca dan menulis buku sebagai kiat hidupnya. Membaca dan menulis buku bukan kodrat. Jadi, harus dilatih, diajar, dibiasakan. Dr. Taufik Ismail yang pada 1996 meneliti di beberapa negara mengatakan bahwa lulusan SMA di Jerman rata-rata membaca 32 judul buku, Belanda 30 buku, Swiss 15 buku, Jepang 15 buku, Singapura 6 buku, Malaysia 6 buku,  Brunai 7 buku, sedangkan anak Indonesia 0 buku. Kalau penelitian Taufik Ismail hingga sekarang masih berlangsung (pelajar SMA lulus ujian nasional/unas membaca 0 buku), ramalan saya DSCJ mengalami kegagalan jelas sudah terbayang. Bagaimana pelajar SMA hingga lulus unas tidak membaca sejudul buku pun? Pasti mereka tidak hidup sastrawi. Sebab, pola pendidikan nasional Indonesia tidak memberi kesempatan untuk membudayakan putra bangsa membaca dan menulis buku.

     Contoh bahwa orang dewasa (kuasa) Indonesia tidak berbudaya membaca dan menulis bisa dilihat di tempat-tempat umum atau tulisan : Di Jual Motor. Atau tulisan dengan ejaan yang salah Antar Kota Antar propinsi beredar dimana-mana, menandakan bahwa bangsa Indonesia memang tidak berbudaya membaca (buku) dan menulis (buku).

     Selain itu, pola pengajaran sekolah Indonesia akhir-akhir ini lebih mengutamakan muatan ilmu. Dari SD diarjakan ilmu banyak-banyak (agar cerdas?) dengan pamrih agar bisa melanjutkan sekolah ke jenjang SMP. Di SMP juga di ajarkan ilmu banyak-banyak agar bisa melanjutkan sekolah di SMA. Di SMA pelajar juga dibebani ilmu banyak-banyak agar nanti bisa lulus menempuh uas. Muridnya, gurunya, sekolahnya berusaha keras untuk lulus dan bisa melanjutkan sekolah. Kalau tidak, muridnya malu, gurunya malu, sekolahnya malu.

     Saya mengalami sekolah pendidikan dasar (SD) zaman Belanda, zaman Jepang, dan zaman perjuangan (1938-1949). Kelas I sampai kelas VI (zaman Belanda) tiap hari diajari buku cerita (sastra). Tidak ada hari sekolah tanpa membaca buku. Di kelas III, jam pelajaran enam kali sehari, kecuali Jumat (tiga kali). Tiap hari masuk kelas, cerita-cerita seperti itu harus dibaca dan ditulis. Pada zaman Jepang, buku bacaan bahasa Jepang belum banyak belum banyak beredar sehingga pelajaran membaca cerita begitu ditulis oleh guru di papan tulis. 

     Dari situlah bisa diamati, pelajaran utama bersekolah 12 tahun awal umur anak manusia, baik zaman Belanda maupun zaman Jepang, zaman dulu maupun zaman sekarang, adalah membaca-buku-membaca-buku. Membaca buku itu mengubah takdir menjadi nurani lebih bijak. Sudah terbukti sejak Plato, murid Socrates, hidup 470-399 SM mendirikan Akademus dan menulis dan meulis buku Apology yang menceritakan pembelaan Socrates ketika dihukum mati dan pidato-pidato ilmu filsafat Socrates dalam buku Epistles. Dan sudah terbukti bahwa banyak masyarakat Indonesia sekarang yang tidak cerdas dan tidak jujur suka menyalahkan orang lain, munafik, bertindak beringas, membuat onar, mengkritik orang lain hingga orang lain hancur menjadi kegairahan hidup para pengkritik.

     Dale Cornegie bilang "Semua orang bodoh bisa mengkritik, mencerca, dan mengeluh - dan hampir semua orang bodoh melakukannya ". Mengapa orang Indonesia masa kini berbuat begitu, seharusnya dirubah ! Diubah seperti negara-negara maju yang lain, yaitu bersekolah 12 tahun digunakan untuk menggembleng putra bangsa berbudaya membaca dan menulis buku. 

Senin, 04 Juli 2011

Mbah Dul Manan..

"hai Alfi, Good Morning, Why u at home", hampir tiap hari kata-kata itu menyapa pagiku kala aku mampir ke ibuku untuk berpamitan bekerja.. "eehhmmm.. Im work after this, mbah..".. tersenyum kemudian salim pada beliau, hampir setiap hari rutinitas itu disela2 jam yang mengejarku untuk berangkat kerja yang sering terburu2, kagum melihat sosok Mbah Dul (sapaan orang2), tak seberapa tinggi, usianya sudah sepuh, hampir 10 windu tapi masih luar biasa semangatnya untuk memilih jalan kaki kemana2. kata ibuku dulu beliau militer di luar negeri, entah dimana pokoknya luar negeri, hehhee.. sewaktu ibu bilang kalo aku kuliah jurusan bahasa inggris, sejak itu obrolan kita menggunakan bahasa inggris, walaupun kadang akupun tak mengerti bahasa beliau dan beliaupun kadang pendengerannya kurang peka, kita hanya tertawa seolah paham obrolan panjang kita, hihihi.. pernah suatu hari bertemu beliau di sekitar kampus berjalan sendirian, saya pun mencoba menyapa dan menawari agar beliau bisa saya bonceng di motor saya, tapi beliau menolak dan bilang "Im fine.. jalan kaki saja, lebih sehat, hahaha".. saya hanya tersenyum, padahal panasnya minta ampun siang itu, Tiap hari runitinas beliau joging setelah sholat subuh dan jamaah di masjid seberang rumahnya.. sendirian, anak2nya sudah terbilang sukses di kota lain kata ibuku.. biaya pensiunnya sudah sangat cukup untuk kebutuhan sehari2 dirumah dengan cucu2nya.. akh, Mbah Dul sosok yang dermawan pula, sering memberi orang yang mampu disekitarnya..

Kamis, 30 Juni 2011, 20.00
Sepulang dari kampus setelah mengurusi acara ini itu, di perempatan Jl. Mulyorejo.. kerumunan orang disana sini memenuhi 2 motor hancur, kutoleh kanan dan kiri pun ternyata tak ada korba jiwa, akhirnya saya berlalu dan baru 5 menit sampai rumah adik perempuan saya sms "Ada tabrakan maut di jalan depan, mbah dul yg biasa beli pisang goreng jadi korban, kritis dirumah sakit".. saya cuma diam setelah baca sms itu, tak bisa menangis tapi terus diam, kukasihkan hapeku pada ibuku yang kebetulan di sebelahnku saat itu, sontak beliau kaget dan berkata "Ya Allah, semoga tidak kenapa2", tapi beberapa menit kemuadian adekku sms lagi "darahnya banyak bgt pin, keluar dari telinga, sekarang blm sadar dirumah sakit".. Ya Allah, saya hanya bisa berdoa semoga tidak terjadi apa2.. saya tetap terdiam dan mengambil nafas panjang, mencoba menenangkan diri dan pikiran, tapi terus berdoa semoga tidak kenapa2 pada si Mbah.. amin..

Jum'at, 1 Juli 2011, 08.00
ada sms dari adek laki2ku "Pin, Mbah Dul meninggal dunia, Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun", lagi2 aku terdiam, tapi aku menangis.. menangis kenapa sosok seperti beliau meninggal dengan tragis, saya tidak bisa membayangkan bagaimana kejadian itu terjadi pada malam itu.. meninggal dalam kecelakaan, ternyata beliau meninggal pada saat menyeberang hendak pulang ke rumah setelah sholat isya' di masjid seberang rumahnya, sampai sekarangpun saya selalu membayangkan kecelakaan itu.. Ya Allah kuatkan hati keluarga dan anak2nya. Semoga Allah memberi tempat terbaik di SisiMu buat beliau, aminnn.. Sapaan setiap pagi itu selalu saya kenang.. Selamat Jalan Mbah Dul..

Rabu, 25 Mei 2011

Starting.. pukul 2 siang kereta gaya baru tujuan Jakarta melaju membawaku dan adikku, yang jelas tujuanku tak ke kota metropolitan itu, ke kota adem ayem Jogja :p.. menikmati perjalanan dengan hawa yang panasnya minta mpun, maklumlaahhh kereta ekonomi, hihi.. di tengah perjalanan pandanganku tertuju pada laki2 kecil usia sekitas 7 tahun di depan mataku, ku pandangi dari atas ampe kebawah, hash! lusuhnya minta ampun.. tapi bukan masalah pakaian lusuhnya yang membuatku tak mau menoleh ke pemandangan lain selain ke anak kecil itu, sebatang rokok yang dihisapnya, GILA!.. logat khas sundanya sudah bisa kutebak dia anak daerah sana lah pokoknya.. akh, apa kata dunia... kupandangi dia balas memandang malu, mematikan rokoknya tapi ulahnya bandelnya minta ampun, tukang nasi bilang kalo anak lusuh nan nakal itu emang hidup di kereta, emmmhh, hanya satu komentarku dalam hati (PANTESAN!!).. dia sampai hapal betul kereta berhenti di mana, di stasiun apa, kenapa kres dengan kereta lain, jam berapa tiba di stasiun, Hapal Betuuullllll (geleng-geleng)...
akh, lama2 risiiiihhh bgt liat pemandangan yang bikin merinding, kalo di ingat2 usia bocah itu sama dengan ponakanku satu2nya..

Pukul 19.45, tepat waktu juga kereta tiba di lempuyangan, My One menjemputku sedangkan adekku mengiringi naik ojek, hehehe.. 2 motor melaju membawa kita ke tempat penginapan di sekitar Malioboro, tepat di belakan Circle K, kita menemukan tempat penginapan dengan tarif yang lumayan MURAH :).. setelah melihat2 kamar, akhirnya My One meninggalkan kita untuk kembali ke kosan, akhirnyaaaa... sampailah buat istirahat, tepat pukul 12 malam adekku terbangun, liat kasur atas ampe bawah, badanku di bolak balik sama dia, sambil setengah terpejam aku bertanya sama dia, "napa??"... dia menjawab dengan kecut, Hotel ini emang Murah dan MURAHAN, masak hotel kok melihara TINGGI...!!!!, hahaha, dalam hati pengen ngakak tapi sebel juga, sampai pagi gantian tingkahku yang tak henti2nya garuk2 sana sini, saranku, hati2 dengan hotel yang di sewa MURAH! ggggggggggrrrrrrrrrrhhhhhhhhhhhh... cuma 2 jam kita tertidur padahal besoknya hari berharga My One buat WISUDA.. ( Congratttsssss :p )


Sebelum berangkat menuju JEC (Jogja Expo Center), pandanganku tertuju pada setiap tulisan di gang dan para penduduknya, bahasa bilingual pada semua petunjuk apapun, bahkan tukang becaknya pun bisa bahasa inggris lancar, waaahhhh... mungkin emang daerah situ centralnya para bule, maklum masih sekitar Malioboro,    salah satu foto yang ku ambil

Sabtu, 16 April 2011

Antara aku dan sahabatku

Danau Ranu Kumbolo (belakang) menuju puncak SEMER
tertatih ketika perjalan menuju puncak (kita tetap berdua)
candi Jago, perjalanan menuju SEMERU
menarsiskan diri ketika capek liputan majalah
 
dinda n me, ketika semester 3 dibangku kuliah







Tetaplah menjadi Sahabatku.....

Tetaplah menjalin kebersamaan Sahabatku....

Dinda Dinar Gumilang

Selasa, 01 Februari 2011

The Lost of Dream - Tenggelamnya cita-cita bersama lumpur lapindo -


Siang itu terik matahari begitu terasa di kawasan penampungan para korban “Lumpur Lapindo” yang sudah hampir 2 tahun para pengungsi berada di tempat pengungsian tersebut. Salah satunya kami menemui seorang remaja 17 tahun, Muhammad Choirul yang kerap disapa irul sedang bermain dengan adiknya dan berbincang-bincang dengan kru academia masalah impian. Tak jauh berbeda dengan remaja lainnya, remaja yang
 sekarang menginjak kelas 1 SMK BESUKI yang terletak tak jauh di lokasi pengungsiannya. Dia ingin sekali menjadi seorang tentara, tapi apa daya semuanya kandas akibat Lumpur lapindo, rumahnya tenggelam, ayahnya yang hanya seorang petani hanya bisa pasrah karena sawahnya yang juga ikut terendam akibat  Lumpur. “Saya hanya anak petani, ndak usah muluk-muluk untuk bermimpi”. Terakhir perbincangan kami ditutupnya dengan senda gurau pula “cita-cita kan ndak mesti harus kesampean toh mbak!”. Tapi yang penting cita-cita dia adalah mengembalikan semua kebahagiaan orang tua irul dengan berprestasi di sekolah, karena dia mempunyai keinginan untuk mewudkan semua itu, karena dikawasan itu jika menyinggung soal pendidikan otomatis sensitif ditelinga masyarakat tersebut, ngisi perut aja susah apalagi sekolah. Adanya tempat berteduh buat mereka pun, itu adalah sebuah impian mereka pula. Tak hanya irul yang mengalami masalah demikian, ada puluhan bahkan jutaan remaja yang impian tenggelam disana. Hanya semangat dan uluran tangan pemerintah yang mereka nanti untuk mewujudkan impian atau cita-cita melaui pendidikan.dalam hal ini jika seorang remaja dihadapkan masalah yang dihadapi seperti irul, kadangkala sikap pesimis pun selalu muncul di benak mereka, walaupun dari lubuk hati cita-cita adalah salah satu tujuan hidup atau impian seseorang. Itulah pentingnya cita-cita, tumbuh atau tidak, terwujud atau tidak, tergantung dengan siapa dan bagaimana cita-cita itu berjalan seiring dengan semangat yang takkan pernah berhenti pula. Pengalaman seorang irul memberi pengertian lain bagi mereka yang masih pesimis akan cita-cita, memberi semangat baru bagi kita bagaimana cita-cita itu di tanam yang kemudian akan kita petik, baik atau pun buruk nantinya, mimpi di dunia dejavu itu akan terwujud jika bibit yang kita tanam sendiri mulai dari sekarang dan saat ini.(alv)

Kamis, 13 Januari 2011

For My Dad...

Simple Plan - Perfect -


Hey Dad look at me
Think back and talk to me
Did I grow up according
To plan?
Do you think I’m wasting
My time doing things I
Wanna do?
But it hurts when you
Disapprove all along


And now I try hard to make it
I just want to make you proud
I’m never gonna be good
Enough for you
I can’t pretend that
I’m alright
And you can’t change me


‘Cuz we lost it all
Nothing lasts forever
I’m sorry
I can’t be Perfect
Now it’s just too late
And we can’t go back
I’m sorry
I can’t be Perfect


I try not to think
About the pain I feel inside
Did you know you used to be
My hero?
All the days
You spent with me
Now seem so far away
And it feels like you don’t
Care anymore


And now I try hard to make it
I just want to make you proud
I’m never gonna be good
Enough for you
I can’t stand another fight
And nothing’ alright


‘Cuz we lost it all
Nothing lasts forever
I’m sorry
I can’t be Perfect
Now it’s just too late
And we can’t go back
I’m sorry
I can’t be Perfect


Nothing’s gonna change
The things that you said
Nothing’s gonna make this
Right again
Please don’t turn your back
I can’t believe it’s hard
Just to talk to you
But you don’t understand


‘Cuz we lost it all
Nothing lasts forever
I’m sorry
I can’t be Perfect
Now it’s just too late
And we can’t go back
I’m sorry
I can’t be Perfect


‘Cuz we lost it all
Nothing lasts forever
I’m sorry
I can’t be Perfect
Now it’s just too late
And we can’t go back
I’m sorry
I can’t be Perfect