Rabu, 21 Desember 2011

Belajar memahami jadi Tour Guide :D

Setelah ngos-ngosan dan megap-megap karena naik turun lantai 6 dan sebanyak 6x juga saya terpaksa melakukan ritual itu karena gedung yang baru jadi itu masih proses untuk memasang lif :(, saya harus mengorbankan kaki saya untuk membantu teman media demi suksesnya acara seminar Internasional kemaren. Ketika bangun pagi tulang kaki saya berasa remuk redam alias capek bin kesel, hasshh rasanya malas untuk ngantor hari itu juga, masih melenggang malas, tiba2 Mom Masulah mengajak kami (saya, mbak pheni) untuk menemani tamu dari Perth, Australia, Dr. Ian Chalmer yang sempat menjadi pembicara di seminar tersebut, pukul 9 kami ber 4 bersama driver kampus melaju ke Hotel Plasa, sebelah Delta Plasa Surabaya, sekitas 15 menit kita ber ba bi bu, ngobrol ngidul ngalor akhirnya pak Ian dateng stelah 20 menit kita menunggu beliau, ketika Bu Masulah mengajaknya alangkah expresive orang sana ketika merasa senang, yang mengakibatkan kita semua yang berniat mengajaknya ikutan seneng bgt buat nemenin, tujuan pertama adalah House of Sampoerna, salah satu pabrik rokok yang terletak di Surabaya dengan memperkerjakan penduduk sekitar karena masih menggunakan sistem manual, sebelumnya kami melihat-lihat museum HOS yang dipandu oleh Guide dari HOS nya tentang bagaimana House of Sampoerna bisa berdiri 
Guide HOS sedang menjelaskan tentang berdirinya Pabrik Rokok Sampoerna :)
Pak Ian meminta mbk guide, hehehhe.. untuk menggunakan Bahasa Indonesia saja, karena mungkin pak Ian memang paham Bahasa Indonesia. Kata si mbk, House of Sampoerna bahwa Kerajaan bisnis Sampoerna dirintis oleh Liem Seeng Tee pada tahun 1913dengan Handel Maatchapij. Salah satu produknya adalah Dji Sam Soe. Lalu, generasi kedua, yaitu Liem Swie Hwa dan Liem Swie Ling atau Aga Sampoerna (ayah Putera Sampoerna), melanjutkan bisnis keluarga yang sudah berganti nama menjadi PT Hanjaya Mandala Sampoerna (1949). Baru kemudian Putera masuk di tahun 1990. setelah itu kita melihat-lihat museum dan berfoto, giliran untuk mengamati bagaimana karyawan pabrik tersebut bekerja, dan ternyata bener2 Manul, sayangnya disana tidak boleh memotret dengan HP ataupun kamera :(
Koleksi Museum HOS dan sejarah berdirinya pabrik rokok Sampoerna


pas lagi capek2nya kita rehat sejenat di cafe sebelah museum yang msih pada komplek HOS, cafe yang berlambang rokok A itu mempunyai koleksi es cream yang surabaya bangeettt, yup, es puter, yang dimana dulu waktu aku masih kecil banyak penjual keliling, es murah meriah, tapi beda harga lah kalo di cafe satu ini :), pak Ian dan kita semua sangat menikmati es puter, kata pak Ian, habis minum es kita bisa muter2 :D


Es puter khas Surabaya

masih seputar Surabaya, kami menawarkan pak Ian untuk keliling Surabaya menggunakan Bus yang sudah disediakan oleh HOS buat para pungujung Lokal maupun Asing, pukul 1 siang Bus melaju ke Gedung pemuda Surabaya, yang dimana disana kebetulan ada Pameran Pertuakaran pelajar Indonesia German.
Narsis di huruf masing-masing :D
setelah berkeling-keliling dengan rute terakhir adalah rujak yang harganya selangit :(. masih enakan rujak yang deket rumah :p. akhirnya pukul 4 sore kami semua mengantar pak Ian kembali ke Hotel, dan kembali ke kantor dan bergumam, seandainya tiap hari dengan rutinitas yang sama sebagai tour guide, ngomong yang sama, rutenya yang sama betapa boringnya ya mbak :D

-Alfi-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar